Waspadai Tawaran Investasi dengan Imbalan Tak Masuk Akal - WARTA CYBER

Kamis, 07 November 2024

Waspadai Tawaran Investasi dengan Imbalan Tak Masuk Akal

Anggota DPRD Kabupaten Sekadau dari Fraksi Gerindra, Handi. (foto:ist). 

Sekadau Kalbar,
Wartacyber.com - Dalam beberapa waktu terakhir, promosi besar-besaran mengenai investasi kian marak di media sosial. Beragam modus digunakan, mulai dari tawaran investasi mesin sewa, tambang, hingga trading online. Namun, tingginya imbal hasil yang dijanjikan, sering kali dalam bentuk cashback yang terlampau besar, patut diwaspadai.


Handi, salah satu anggota DPRD Kabupaten Sekadau, mengingatkan masyarakat untuk tidak mudah tergiur dengan berbagai tawaran investasi tersebut.


 Menurutnya, perlu sikap jeli dalam memilah tawaran investasi yang kredibel dan menghindari yang berpotensi merugikan.


 "Investasi itu yang jelas-jelas saja, jangan mudah terpengaruh dengan penghasilan besar. Setahu saya, sejauh ini tidak ada orang yang mendadak kaya karena investasi online. Justru, sering kali orang mengalami kerugian besar karena hal tersebut," kata Handi.


Handi yang juga merupakan politisi Partai Gerindra ini menambahkan bahwa tingginya imbal hasil yang ditawarkan oleh investasi semacam itu sering kali tidak masuk akal dan cenderung menjebak.


 "Ada sistem bagi hasil atau cashback yang memang tidak masuk akal. Uang yang kita investasikan di sana sebenarnya diapakan, kita tidak tahu. Yang kita tahu hanya bahwa tiap bulan kita mendapat sejumlah persentase yang besar dari investasi kita. Imbal hasil yang diberikan sangat tinggi, ini jelas-jelas patut dicurigai," ujar Handi. Jum'at (1/11/2024). 


Ia menegaskan, dalam beberapa kasus, bahkan investasi yang telah memiliki izin resmi masih dapat bermasalah, apalagi yang tidak jelas legalitasnya. Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat untuk selalu berpikir panjang dan mempertimbangkan matang-matang setiap keputusan investasi yang akan diambil.


 "Pokoknya pikir-pikir dulu kalau mau investasi seperti itu," pungkasnya.


"Saya berharap masyarakat dapat meningkatkan kewaspadaan masyarakat, khususnya di tengah meningkatnya praktik investasi bodong yang sering kali merugikan banyak pihak, " Tutupnya. (tim).


  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar